Halaman

Sabtu, 07 Januari 2012

Ini dia Langkah-langkah Ketika Bisnis Mendadak Sukses

Ketika bisnis Anda yang berskala kecil mendapat liputan dari media, pengaruhnya tak pernah Anda bayangkan. Tiba-tiba, restoran Anda dibanjiri pengunjung, atau produk Anda mendapat pesanan barang dari kota-kota lain. Kesuksesan yang diperoleh dalam "semalam" ini kerap berubah menjadi mimpi buruk. Ya, banyak pemilik bisnis yang tak siap dengan keberhasilan tersebut, seperti kekurangan modal, staf, atau infrastruktur untuk melayani permintaan dalam jumlah besar. Akhirnya, ia malah menghabiskan hasil keuntungannya hanya untuk bersenang-senang.

Itulah sebabnya, Anda membutuhkan semacam survival guide untuk membantu Anda berpikir dengan cepat dan bertindak dengan sigap ketika suatu saat Anda menyadari bahwa Anda telah menerima kesuksesan. Rosalind Resnick, CEO Axxess Business Consulting, perusahaan konsultan untuk startups dan bisnis kecil, berbagi tips untuk Anda.

1. Berhenti sejenak. Wajar bila Anda ingin merayakan kesuksesan Anda, tetapi jangan segera shopping gila-gilaan, liburan ke Eropa bersama keluarga, atau membeli mobil mewah. Order besar yang Anda terima, atau liputan media terhadap bisnis Anda tidak berarti uang langsung mengalir masuk ke rekening Anda. Setidaknya, tidak sekarang. Bukankah pesanan barang akan membuat Anda harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli material, membayar gaji karyawan, atau membiayai operasional? Untuk memenuhi produksi, Anda mungkin malah butuh tambahan modal.

2. Susun strategi. Anda pasti mendapat tekanan dari pelanggan untuk segera mengirimkan pesanan barang. Sementara memproduksi barang, luangkan waktu bersama partner bisnis untuk menyusun rencana yang akan datang. Anda perlu memperkirakan berapa unit produk yang akan dibeli pelanggan, atau berapa besar biaya untuk memproduksi dan melakukan pengiriman barang. Atau, berapa banyak karyawan tambahan yang dibutuhkan untuk membantu menangani produksi.

3. Cari bantuan. Anda mungkin begitu bersemangat sehingga bertekad untuk melakukan semuanya sendiri. Tetapi, pikirkan lagi. Sekeras apapun Anda bekerja, Anda tetaplah butuh istirahat. Saat itulah Anda membutuhkan orang lain untuk membantu Anda. Jika perusahaan Anda sudah memiliki karyawan, mintalah mereka bekerja lembur untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Kalau Anda tergolong orang yang biasa bekerja sendiri, mintalah bantuan teman-teman atau anggota keluarga. Bagaimana bila mereka tidak memiliki kemampuan yang Anda butuhkan? Anda bisa memasang iklan untuk mencari freelancer yang terlatih atau kontraktor yang independen. Namun karena kesuksesan Anda belum tentu berlaku selamanya, jangan memutuskan untuk merekrut karyawan tetap dengan segala fasilitas kesehatan atau pinjaman rumah, sampai kondisi perusahaan Anda stabil.

4. Bina kerjasama produksi. Bisnis skala kecil seperti membuat sabun buatan tangan bisa saja mendapat pesanan dengan kapasitas jutaan unit dari jaringan perusahaan berskala besar. Itulah sebabnya Anda perlu bekerjasama dengan perusahaan yang bisa membuat sampel atau prototip produk Anda, dan memproduksinya dalam jumlah besar. Tak akan sulit menemukan produsen yang dapat memproduksi barang berkualitas baik. Anda bisa menghubungi asosiasi perdagangan untuk berkonsultasi dan mendapat rujukan.

5. Ciptakan jaringan distribusi. Ketika memperoleh liputan media mengenai produk atau jasa Anda, Anda akan mulai menerima banyak pesanan dari konsumen dan retailer di penjuru tanah air. Saat itu, Anda pasti membutuhkan bantuan untuk menjual atau melayani pelanggan-pelanggan baru. Daripada merekrut manajer penjualan berskala nasional, dan membuka kantor di kota-kota lain, akan lebih hemat-biaya jika Anda menjual produk melalui perwakilan produsen Anda. Perwakilan ini akan bertindak sebagai agen penjualan independen, dan bekerja berdasarkan komisi. Kebanyakan perwakilan memiliki hubungan jangka panjang dengan retailer yang menjual barang mereka, dan kadangkala mensponsori booth-booth di pameran perdagangan untuk memamerkan produk.

6. Berkomunikasilah dengan pelanggan. Komunikasi menjadi "jantung" dari relasi Anda dengan pelanggan. Dengan komunikasi -yang saat ini banyak dilakukan melalui media sosial- Anda bisa memberitahukan kepada pelanggan jika ada keterlambatan pengiriman barang, misalnya. Anda juga bisa mempromosikan produk apa yang akan segera beredar dan perlu dimiliki pelanggan. Hal ini biasanya berlaku untuk produk apparel atau apapun yang sifatnya musiman.

7. Dongkrak kesuksesan Anda. Yang tersulit saat menghadapi kesuksesan yang tiba-tiba adalah menjaga agar bisnis tetap berjalan. Anda tentu tak ingin mendapati gudang Anda masih menyimpan ratusan atau ribuan barang yang teronggok tidak terurus, bukan? Anda bisa mencoba menemukan pasar baru untuk produk dan layanan Anda, atau menciptakan cara baru untuk mempublikasikannya. Toko online, misalnya, kini makin populer. Anda bisa mencobanya untuk meraih pasar yang lebih luas.

8. Buat investasi. Rasanya memang sungguh menggoda untuk membelanjakan keuntungan yang Anda peroleh untuk bersenang-senang. Namun ingatlah bahwa hidup Anda masih panjang, dan bisnis masih perlu dikembangkan. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menginvestasikan kembali beberapa bagian dari keuntungan tersebut untuk mengembangkan bisnis. Anda bisa membayar utang, membeli peralatan baru, membuat menu-menu baru, merekrut tenaga kerja baru, atau membuka toko baru di lokasi lain.

9. Belajar dari kesalahan. Setelah eforia kesuksesan berlalu, luangkan waktu kembali bersama partner dan staf Anda untuk mengevaluasi hasil kerja Anda. Apa yang membuat bisnis sukses, apa yang berjalan dengan tidak semestinya, dan apa yang menurut Anda bisa dilakukan untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Hal ini akan membantu Anda memastikan strategi berjalan sesuai rencana jika suatu saat Anda berhasil mensukseskan produk baru. Siapa tahu, kesuksesan akan terjadi lebih cepat dari yang Anda harapkan.


sumber : kompas.com

up2det 07 Jan, 2012


-
Source: http://www.terselubung.up2det.com/2012/01/ini-dia-langkah-langkah-ketika-bisnis.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar